APLIKASI SIG UNTUK PEMETAAN INDEKS KEPEKAAN LINGKUNGAN: STUDI KASUS DI PESISIR CILACAP DAN SEGARA ANAKAN (GIS Application for Environmental Sensitivity Index Mapping Case Study in Cilacap Coastal Area and Segara Anakan)
Utantyo Utantyo(1*), Hartono Hartono(2), Sutikno Sutikno(3)
(1) Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Sumberdaya pesisir dapat menerima dampak dari kecelakaan tumpahan minyak. Polusi minyak dapat terjadi dalam berbagai situasi lingkungan. Dalam hal ini, inventarisasi pesisir secara detil dikombinasikan dengan indeks sensitivitas memungkinkan ketersediaan informasi pada tingkat yang lebih baik bagi perencana pengelolaan tumpahan minyak. Sistem Informasi Geografis (SIG=Geographic Information System dapat meningkatkan penggunaan data yang dibutuhkan dalam menanggapi adanya tumpahan minyak tersebut serta perencanaan darurat. Studi ini dilakukan untuk mempelajari sensitivitas lingkungan dan mengkombinasikannya untuk membentuk prototipe sistem informasi sensitivitas lingkungan. Dengan menggunakan SIG di daerah pesisir Segara Anakan dan Cilacap. Salah satu strategi yang penting di dalam perencanaan darurat adanya tumpahan minyak adalah memprioritaskan respons tumpahan. Lingkungan pesisir dapat dikuantitatifkan dengan menetapkan skema klasifikasi indeks sensitivitas lingkungan (ISE=Environmemntal Sensitivity Index: ESI). Sensitivitas lingkungan mencerminkan derajad reaksi dari wilayah pesisir untuk bertatran dan pulih ketika terjadi bencana tumpahan minyak. Metode untuk menetapkan ISE adalah dengan mengkombinasikan factor-faktor yang terkait dari suatu sensitivitas lingkungan, antara lain (a) paparan terhadap energi gelombang dan pasut, (b) pelerengan garis pantai, (c) jenis substrata, dan (d) produktivitas biologi. Studi ini menekankan kemampuan SIG untuk memvisualisasikan dan memodernkan faktor-faktor sensitivitas lingkungan secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi SIG untuk mengelola memanipulasi dan menayangkan data pesisir yang relevan dapat dilaksanakan dan dapat dicatat keunggulannya di dalam upaya pemetaan sensitivitas lingkungan. Dalam penelitian ini wilayah pesisir Cilacap memiliki sensitivitas medium, karena daerah tersebut dibatasi oleh garis pantai ESI 5 (dengan panjang 11,6 km), dan dengan ESI 6 Sungai Donan (12,3 km), sementara wilayah Segara Anakan dianggap sensitif terhadap polusi minyak mengingat 112 km2 (45% ) dari 249 Km2 daerah Segara Anakan. Segara Anakan memiliki ranking sensitivitas tertinggi (ESl 8, 9, 10).
ABSTRACT
Coastal resources can be impacted during an oil spill incident. Given that oil pollution can occur under a wide variety of circumstances, the use of both detailed coastal inventories in conjunction with established sensitivity indexes and approaches allows for a greater level of information and options available to spill planners. a Geographic Information System (GIS) can greatly enhance and improve upon the use and development of data required for oil spill response and contingency planning. This study is determined to examine environmental sensitivities and to combine them into prototype of environmental sensitivity information systems with the aid of GIS in the lagoon of Segara Anakan and Cilacap coastal region. One of the most important strategies in oil spill contingency planning is prioritizing the spill response. Coastal environments would be prioritized and qualitatively queried by establishing Environmental Sensitivity Index (ESI) classification schema. Environmental sensitivity reflects the degree of reaction of coastal region to withstand and to recover when oil spill hazard was occurred. The method to establish an ESI is by combining related factors of an environmental sensitivity. i.e: (a) the exposure to wave and tidal energy, (b) the shoreline slope, (c) the substrate type, and (d) its biological productivity. This study emphasizes the ability of Geographic Information system (GIS) to visualize and to model environmental sensitivity factors spatially. the result shows that the application of a GIS to manage, manipulate, and display relevant coastal databases was possible to be done and had notable advantages in sensitivity mapping efforts, Cilacap coastal region has medium sensitivity, since the area is bordered by ESI 5 shoreline (with length of 11.6 km) and by ESI 6 Donan river (12.3 km), while Segara Anakan region is considered sensitive to oil pollution given that 112 km2 (45%) of the 249 km2. Segara Anakan study area is comprised of the highest sensitivity rankings (ESI 8, 9, 10).
Full Text:
ARTIKEL LENGKAP (PDF) (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18611
Article Metrics
Abstract views : 3717 | views : 3731Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats