HUTAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT HATAM DI LINGKUNGAN CAGAR ALAM PEGUNUNGAN ARFAK (Forest In Hatam Community Live On Arfak Mountains Natural Reserve Environment)
Susan Trida Salosa(1*), San Afri Awang(2), Priyono Suryanto(3), Ris Hadi Purwanto(4)
(1) Program Doktoral Program Studi Ilmu Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(2) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(3) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(4) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Pegunungan Arfak adalah suatu wilayah dengan keunikan tersendiri di wilayah Propinsi Papua Barat. Wilayah ini didominasi oleh gunung-gunung yang tinggi dan ekosistemnya adalah ekosistem daerah pegunungan dan alpin, serta mengingat keunikan flora, fauna dan lingkungannya, maka wilayah ini ditetapkan sebagai Cagar AlamPegunungan Arfak. Wilayah Pegunungan Arfak ditempati oleh suku besar Arfak yang salah satu sub sukunya adalah sub suku Hatam. Hutan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Hatam. Terbentuknya kabupaten-kabupaten pemekaran secara tidak langsung akan berakibat terhadap kelestarian jenis yang ada di cagar alam. Analisis SWOT yang digunakan dalam studi ini dimaksudkan untuk merumuskan strategi-strategi yang memungkinkan untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat dan menjaga kelestarian cagar alam. Penelitian dilaksanakan di kampung Anggra dan Apui di Distrik Minyambouw pada bulan Juni 2013. Hasil studi menunjukkan bahwa hutan sangat berperan dalam kehidupan masyarakat terutama dalam mengaplikasi nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. Strategi yang tepat untuk menjaga kelestarian hutan dan mengakomodasi kepentingan masyarakat diharapkan agar didasarkan pada kearifan masyarakat dalam memanfaatkan hutan.
ABSTRACT
Arfak Mountains is a region with its own uniqueness in the Province of West Papua. This region is dominated by high mountains with particularities of flora and fauna in ecosystems of mountain and alpine. Therefore, it is designated as a Natural Reservation of Arfak Mountains. Arfak Mountains region is occupied by a large tribe of Arfak which is Hatam is one of its sub-tribe. Forests are part of Hatam people's lives. Establishment of districts expansion will indirectly result in the preservation of species in natural reservation. SWOT analysis used in this study is intended to look at the potential strategies in accomodating people interest and preserving the natural reservation. The study was conducted in villages of Anggra and Apui in the sub district of Minyambouw in June 2013. The study showed that forests play an important role in people's lives, especially in applying cultural values in public life. Appropriate strategies to preserve forests and to accommodate the interests of society are expected to be based on the wisdom of the community in forest use.
Keywords
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)References
Anonim, 2006. Potensi Biofisik Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari. Manokwari.
Anonim, 2008. Dokumen Perdasi Perekonomian Berbasis Kerakyatan Provinsi Papua. Gubernur Papua. Jayapura.
Anonim, 2010. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Cagar Alam Pegunungan Arfak. Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat. Sorong.
Anonim, 2012. Kabupaten Manokwari dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari. Manokwari.
Ayati, 2013. Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata Kupu-kupu Sayap Burung (Ornithoptera sp.) di Cagar Alam Pegunungan Arfak. Skripsi. Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua. Manokwari.
Craven, I., dan De Fretes, Y., 1987. Kawasan Pelestarian alam Pegunungan Arfak Irian Jaya Rencana Pengelolaan 1988-1992. Laporan World Wide Fund untuk Direktorat Jenderal Perlindugan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA) Departemen Kehutanan. Bogor.
Humphrey, A.S. 2005. SWOT Analysis for Management Consulting. SRI Alumni Association Newsletter December 2005. 1-16.
Hastanti, B.W., dan Yeny, I., 2009. Strategi Pengelolaan Cagar Alam Pegunungan Arfak Menurut Kearifan Lokal Masyarakat Arfak di Manokwari Papua Barat. Info Sosial Ekonomi 9(1):19-36.
Kartikasari, S. N., Marshall, A. J., dan Beehler, B. M. 2007. Seri Ekologi Indonesia, Jilid VI: Ekologi Papua. Yayasan Obor Indonesia (YOI). Jakarta.
Laksono, P. M., Rianty, A., Hendrijani, A. B., Gunawan, Mandacan, A. dan Mansoara, N. 2001. Igya Ser Hanjob: Masyarakat Arfak dan Konsep Konservasi. KEHATI, PSAP-UGM, YBLBC. Yogyakarta.
Monim, P., 2012. Perambahan Hutan dan Kerusakan Lingkungan Hutan Cagar Alam di Pegunungan Cycloop Distrik Sentani Tengah Kabupaten Jayapura Propinsi Papua. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Salosa, S.T., Yeny I., Hastanti, B.W., Nurapriyanto, I., dan Maulana, S.I., 2011. Kearifan Masyarakat Adat dalam Perspektif Penguatan Ketahanan Pangan di Papua. Laporan Penelitian Program Insenstif Penelitian Terapan. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari. Manokwari.
Sillitoe, P., 2012. Always been Farmer and forager? Hunting and Gathering in the Papua New Guinea. Anthropological Forum, 12(1):45-76.
Sofyan, 2012. Analisis Status Konservasi Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Walukow, A.F., 2012. Analisis Kebijakan Penurunan Luas Hutan di Daerah aliran Sungai Sentani Berwawasan Lingkungan. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 19(1):74-84.
West, P., Igoe, J., dan Brockington, D., 2006. Parks and Peoples: The Social Impact of Protected Areas. Annual Reviews Mobile. 35:251-277
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18563
Article Metrics
Abstract views : 7424 | views : 5276Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats