Cover Image

PENCEGAHAN BENCANA LINGKUNGAN HIDUP MELALUI PENDIDIKAN LINGKUNGAN (Preventing Ecological Disaster through Environmental Education)

https://doi.org/10.22146/jml.18551

Suharko Suharko(1*)

(1) Jurusan Sosiologi, FISIPOL, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Kejadian bencana terus meningkat di Indonesia. Sebagian  besar dari kejadian bencana tersebut merupakan bencana lingkungan hidup seperti angin puting beliung, banjir dan tanah longsor, yang sangat dipengaruhi oleh gejala perubahan iklim. Tulisan ini berkaitan dengan tindakan menghadapi bencana lingkungan hidup terutama pada kondisi normal atau prabencana. Bencana lingkungan hidup disebabkan oleh intervensi manusia terhadap alam terutama melalui aktivitas industri seperti produksi, konsumsi dan pemanfaatan sumberdaya alam lainnya. Karena itu, bencana lingkungan hidup adalah bagian inheren dari modernisasi dan bencana lingkungan hidup adalah konsekuensi modernisasi. Dalam alur perpektif tersebut, pendidikan lingkungan memiliki peran strategis dalam mencegah dan mengurangi resiko bencana lingkungan hidup. Praktik pendidikan lingkungan perlu memfasilitasi berbagai proses belajar pada ranah kognitif dan kesadaran, sikap dan perilaku, dan tindakan kolektif untuk melembagakan perilaku ramah lingkungan dan sensitif-bencana. 

 

ABSTRACT

Disaster incidents have been recently increased in Indonesia. Most of them can be categorized as a environmental/ecological disaster such as cyclone, floods, landslides, and other disaster caused by climate change. This article is on how to dealing with ecological disaster especially during pre-disaster period. The article argues that ecological disasters are mainly caused by human intervention to the nature mainly through industrial-related activities, such as production, consumption and other natural resource utilizations.  Based on this argument, ecological disaster is an inherent part of modernization (industrialization) and ecological disaster is consequense of modernization. In line with this perspective, environmental education have a strategic role in preventing and reducing ecological disasters. It is worth for the practices of environmental education to facilitate various learning process in the areas of  cognitive and conscience, attitude and behavior, and collective actions to establish a sensitive-disaster and friendly environmental behavior. hutan dikelompokkan oleh pelajar Indonesia, tetapi pelajar Jepang mengelompokkannya sebagai hutan dan gunung pada jarak jauh. Pelajar Jepang juga membedakan lahan basah sebagai lahan basah pada jarak jauh dan lahan basah pada jarak dekat. Hasil evaluasi preferensi menunjukkan bahwa perbedaan nyata ditemukan pada 25 foto dari 68 foto. Evaluasi eksotisme menemukan perbedaan nyata dalam 48 foto dari 68 foto. Pelajar Jepang dan Indonesia tidak memilih hutan dan lahan basah. Namun, keduanya lebih memilih air terjun dan pesisir daripada jenis lanskap lainnya. Berdasarkan evaluasi eksotisme, sungai dan lahan basah tidak dipilih, sedangkan pesisir dan air terjun lebih dipilih oleh kedua negara. Kedua negara tersebut memiliki persamaan dalam evaluasi preferensi dan eksotisme foto lanskap, tetapi perbedaan pun ditemukan dalam pengenalan lanskap yang didasarkan pada cara melihat lanskap.


Keywords


pendidikan lingkungan; bencana lingkungan hidup; modernisasi; bencana ekologis; perilaku sensitif bencana; environmental education; environmental disaster; modernization; ecological disaster; friendly environmental behavior



References

Anonim. 2007. UU. No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Anonim. 2010. Peraturan Presiden, No. 5/2010 tentang RPJMN 2010-2014. Anonim. 2012. Gema BNPB, 3 (3): 37- 40. Anonim. 2013. Info Bencana BNPB, 3: 1-2. Beck, U.1992. Risk Society,Toward a New Modernity, Sage Publication, London. Giddens, A .1990. The Consequences of Modernity, Polity Press, Cambridge. Giddens, A. 1994. Beyond Left & Right, the Future of Radical Politics, Polity Press, Cambridge. Giddens, A. 1999. Runaway World, Profile Books Ltd., London. Giddens, A. 2003. Runway World, Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita, PT Gramedia, Jakarta Keraf, A. S. 2010. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Nomura, K dan Hendarti, L. 2005. Environmental Education and NGOs in Indonesia, Yayasan Obor, Jakarta. Ritzer, G. 2000. Modern Sociological Theory, University of Maryland, New York. Suharko. 2009. Dampak Aktivitas Sosial Ekonomi Masyarakat Area Hulu terhadap Kondisi Kerusakan Ekologis DAS Secang. Dalam Suprapto Dibyosaputro, Pemanfaatan Lahan Miring Kaitannya dengan Degradasi Lahan Akibat Erosi di DAS Secang Kab. Kulonprogo, PSLH UGM, Yogyakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18551

Article Metrics

Abstract views : 17431 | views : 8376

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats