Cover Image

NILAI EKONOMI AIR UNTUK RUMAH TANGGA DAN TRANSPORTASI – STUDI KASUS DI DESA–DESA SEKITAR HUTAN RAWA GAMBUT MERANG KEPAYANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN (Economic Value of Water for Domestric and Transportation - Case Study in Villages Around Merang Kepayang

https://doi.org/10.22146/jml.18548

Nur Arifatul Ulya(1*), Sofyan P. Warsito(2), Wahyu Andayani(3), Totok Gunawan(4)

(1) Balai Penelitian Kehutanan Palembang, Jl. Kol. H. Burlian Km. 6,5 Punti Kayu, Palembang
(2) Fakultas Kehutanan UGM, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(3) Fakultas Kehutanan UGM, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(4) Fakultas Geografi UGM, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Hutan Rawa Gambut Merang Kepayang (HRGMK) memiliki fungsi hidrologis yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.  HRGMK menjaga ketersediaan air bagi masyarakat  baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun sarana transportasi.  Peran HRGMK sebagai sumber air yang penitng belum disadari oleh masyarakat, sehingga dukungan untuk pelestarian ekosistem HRGMK masih rendah.  Penelitian ini bertujuan untuk menaksir nilai ekonomi air dari HRGMK, baik sebagai sumber air rumah tangga maupun sarana transportasi. Dengan diketahuinya nilai ekonomi air, diharapkan masyarakat dapat mendukung kelestarian ekosistem HRGMK.  Nilai ekonomi air didekati dengan penaksiran kesediaan membayar (Willingness to Pay/WTP) masyarakat di dua desa yang berbatasan langsung dengan HRGMK.  Responden merupakan masyarakat dari kedua desa yang sumber airnya berasal dari HRGMK,  Nilai kesediaan membayar responden diperoleh dari wawancara dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total nilai ekonomi air kawasan HRGMK yang berasal dari nilai air untuk  rumah tangga dan air untuk transportasi adalah Rp. 888.834.365.275,25 per tahun atau Rp. 6.431.507,71 per hektar per tahun.  Hal ini menunjukkan bahwa dalam kaitannya dengan ketersediaan air bagi masyarakat di sekitarnya, HRGMK memberikan manfaat yang penting dan dapat dinilai secara moneter.  Sehingga kelestarian ekosistem HRGMK harus didukung untuk menjaga kualitas lingkungan dan kelestarian perekonomian.

 

ABSTRACT

Merang Kepayang Peat Swamp Forest (MKPSF) has a hydrological function that benefit for the surrounding community. MKPSF maintain availability of water for the community to meet the needs of water for households and transportation. The role of MKPSF as important water source  has  not been recognized by community, so that the  support for the preservation of MKPSF ecosystems still low.  This research aims to estimate the economic value of water from MKPSF both households and transportation.  By knowing the economic value of water, the community is expected to support the preservation of MKPSF ecosystems. Economic value of water was aproached by estimating the willingness to pay (WTP) of community in two villages directly adjacent to MKPSF. Respondents are the people of the two villages which are the source of water comes from MKPSF. Respondents' willingness to pay values obtained from interviews using open-ended questions. The results showed that the total economic value of water MKPSF  region derived from the value of water for household and water for transportation was Rp. 888,834,365,275.25 per year or Rp. 6,431,507.71 per hectare per year. This suggests that in relation to the availability of water for surrounding communities, MKPSF  provide significant benefits that can be monetary  assessed. So that  the sustainability of MKPSF ecosystem should be supported to maintain environmental quality and economic sustainability.


Keywords


air domestik; air transportasi; nilai ekonomi air; hidrologis; hutan; rawa; gambut; domestic water; transportation water; economic value of water; hydrology; forest; swamp; peat



References

Agus, F. dan Subiksa, I.G.M., 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Agustono, 1996. Nilai Ekonomi Hutan Mangrove bagi Masyarakat (Studi Kasus di Muara Cimanuk Indramayu. Tesis Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Anonim, 2004. Laporan Survei Kawasan Hutan Rawa Gambut Merang Kepahiyang, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Wetland International-Indonesia Programme, Bogor. Anonim, 2007 . Priority Sites for Conservation in Sumatera: Key Biodiversity Areas. Jakarta. Andriesse, J.P, 1988. Nature and management of Tropical Peat Soils. Food And Agriculture Organization of the United Nations. Rome. Azis, N, 2006. Analisis Ekonomi Alternatif Pengelolaan Ekosistem Mangrove Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Barbier, E., 1993. Sustainable Use of Wetlands Valuing Tropical Wetland Benefits: Economic Methodologies and Aplications. The Geographical Journal, 159 (1) : 22-32. Barbier, E., 1994. Valuing Environmental Functions: Tropical Wetlands. Land Economics, 70 (2):155-173. Bann, C, 1998. The Economic Valuation of Tropical Forest Land Use Options: a Manual for Researchers. Economy and Environment Program for South East Asia, Singapore. Anonim, 2012. Tabel Garis Kemiskinan Sumatera Selatan Keadaan Maret 2010 - Maret 2012, BPS Provinsi Sumatera Selatan, Palembang. Darusman, D., 1993. Nilai Ekonomi Air untuk Pertanian dan Rumah Tangga: Studi Kasus di Sekitar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Permasalahan air di Indonesia di Institut Teknologi Bandung, tanggal 28 dan 29 Juli 1993. Faber, S.C., Costanza, R., Wilson, M.A., 2002. Economic and Ecological Concepts for Valuing Ecosystem Services. Ecological Economics, 41: 375-392. Ginoga, K. Wulan, Y.C., Djaenudin, D., dan Lugina, M., 2006. Nilai Ekonomi Air di Sub DAS Konto dan Sub DAS Cirasea. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 3 (1) : 95-109. Ginoga, K. dan Lugina, M., 2007. Metode Umum Kuantifikasi Nilai Ekonomi Sumberdaya Hutan (SDH). Info Sosial Ekonomi, 7 (1) : 17–27. Hufschmidt, M.M, James, D.E., Meister, A.D., Bower B.T. dan Dixon, J.A., 1983. Environment, Natural System and Development – An Economic Valuation Guide 3 ed. John Hopkins University Press. Baltimore. Mitsch, W.J., dan Gosselink, J.G., 2000. The Values of Wetlands : Importance of Scale and Landscape Setting. Ecological Economics, 35(200): 25-33. Murdiyarso, D., Dewi, S., Agus, F., Suyanto, Iskandar, H., Suryadiputra, N., Noor, Y.R., Rais, D., Ekadinata, A., Herman, T., Abla, I., Aboesoemono, I., dan van Hofwegen, P., 2007. Peatland Land Use Change Strategy. IFCA Study 5/WP 2. Nurfatriani, F.dan Handoyo, 2007. Nilai Ekonomi Manfaat Hidrologis Hutan di DAS Brantas Hulu untuk Pemanfaatan Non Komersial. Info Sosial Ekonomi, 7 (3) : 194-214. Nurfatriani, F. dan Nugroho, I.A., 2007. Manfaat Hidrologis Hutan di Hulu DAS Citarum sebagai Jasa Lingkungan Bernilai Ekonomis. Info Sosial Ekonomi 7 (3) : 175 – 194. Pearce, D. dan Moran, D., 1994. The Economic Value of Biodiverrsity. Earthscan Publications Ltd. London. Pindyct, R.S. dan Rubinfeld, D.L., 2005. Microeconomics, Sixth Edition. Pearson Education International. New Jersey. Pramono, A.A., 2009. Jasa Lingkungan Hutan bagi Masyarakat Lokal di DAS Ciliwung Hulu. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 6(1): 39-51. Setiawan, A., 2000. Nilai Ekonomi Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Propinsi Lampung. Tesis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Singarimbun, M. dan Effendi, S. Eds., 2008. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Stenger, A., Harou, P. dan Navrud, S., 2009. Valuing Environmental Goods and Services Derived from the Forests, Journal of Forest Economics, 15 (1): 1-14. Sylviani, 2008. Kajian Distribusi Biaya dan Manfaat Hutan Lindung sebagai Pengatur Tata Air. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 5 (2) : 95-109. Tuan, T.H., Xuan, M.V., Nam, D. dan Navrud, S., 2009. Valuing Direct Use Values of Wetlands : A Case Study of Tam Giang-Cau Hai Lagoon Wetland in Vietnam. Ocean & Coastal Management, 52:102-112. Wahyunto, S. Ritung, Suparto dan Subagjo, H., 2005. Sebaran Gambut dan Kandungan Karbon di Sumatera dan Kalimantan 2004. Wetland Internasional – Indonesia Programme. Bogor. Widada, 2004. Nilai Manfaat Ekonomi dan Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Halimun bagi Masyarakat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Wirartha, I.M, 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Woodward, R.T., dan Wui, Y., 2001. The Economic Value of Wetland Services: a Meta Analysis. Ecological Economics, 37: 257-280.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18548

Article Metrics

Abstract views : 6002 | views : 3259

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats