Cover Image

SERANGAN BENALU PADA BEBERAPA KELAS UMUR TANAMAN JATI DI WILAYAH HUTAN BKPH BEGAL, KPH NGAWI, JAWA TIMUR (An Attact of Parasitic Plant on Several Ages of Teak Plantation In Begal Forest Sub-District, Ngawi Forest District, East Java)

https://doi.org/10.22146/jml.18544

Soewarno Hasanbahri(1*), Djoko Marsono(2), Suryo Hardiwinoto(3), Ronggo Sadono(4)

(1) Bagian Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(2) Bagian Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(3) Bagian Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(4) Bagian Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelas umur tanaman jati dengan frekuensi dan tingkat kerusakan pohon jati akibat serangan benalu, serta pola sebaran tumbuhan benalu secara horizontal. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah Multistage Sampling dengan penempatan plot contoh pada setiap kelompok kelas umur tanaman jati (KU I s.d. KU VII). Pada setiap kelompok kelas umur diwakili satu petak/anak petak, dan setiap petak/anak dibuat contoh pohon individu sebanyak 10% untuk KU V ke atas (kelas umur tua), 5% untuk KU III dan KU IV (kelas umur sedang), dan 1% untuk KU I dan KU II (kelas umur muda) terhadap total populasi pohon penyusun petak/anak petak tersebut. Hubungan kelas umur dengan frekuensi dan tingkat kerusakan pohon akibat serangan benalu dianalisis dengan rumus uji korelasi, sedangkan sebaran serangan benalu dengan rumus distribusi Poisson dan uji statitik binomial terbalik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada dua jenis tumbuhan benalu yang dijumpai yaitu Dendrophthoe pentandra dan Scurula parasitiaca, anggota famili Loranthaceae, sub-famili Viscoidae. Frekuensi pohon jati yang terserang tumbuhan benalu berkisar antara 12,88% untuk KU II diikuti 15,55% untuk KU I, 15,72% untuk KU V, 18,06% untuk KU IV dan KU VI, serta 19,73% untuk KU III. Hubungan tingkat serangan benalu dengan kelas umur hutan jati terbukti bahwa kelas umur memiliki hubungan secara signifikan terhadap tingkat kesehatan bagian cabang antara batang dan benalu (proksimal). Di bagian lain, terbukti bahwa kelas umur tidak memiliki hubungan secara signifikan terhadap tingkat kerusakan pada bagian cabang setelah benalu (distal). Walaupun demikian, kerusakan pohon jati yang mengalami serangan tumbuhan benalu lebih banyak terjadi pada pohon-pohon di kelas umur muda. Hal ini ditunjukkan oleh perbandingan bagian cabang proksimal dan distal pada setiap kelas umur, yaitu:   -23,81 cm untuk KU I, -1,56 cm untuk KU II, 14,66 cm untuk KU III, 24,13 cm untuk KU IV, 22,40 cm untuk KU V, dan 54,59 cm untuk KU VI. Dengan hilangnya masa pertumbuhan yang dihadapi oleh pohon-pohon jati di kelas umur muda menjadi sangat rawan dengan adanya tumbuhan benalu tersebut. Pola sebaran benalu adalah mengelompok untuk tanaman jati kelas umur muda, kelas umur sedang dan kelas umur tua.

 

ABSTRACT

The objectives of the study were to determine the relationship of teak plantation age class with the frequency and severity of teak trees due to an attack of parasitic plant (mistletoe), and parasitic plant distribution patterns horizontally. The sampling method in this study was the Multistage Sampling, i.e. at each age group classe (KU) represented one compartment and each compartment made an individual sampling tree as much as 10 % for KU V and up (old age classes), 5 % for KU III – IV (middle age classes) and 1 % for KU I - II (young age classes) to the total trees populations. Age class relationship with the frequency and degree of tree damage due to an attack of parasitic plant were analyzed by correlation test formula and for the parasitic plant distribution were analysed by the Poisson distribution formula and the Binomial Test Statistically Reversed. The conclusions of this study that were found two species of parasitic plants of Dendrophthoe pentandra and Scurula parasitiaca of the Loranthaceae family members, sub-family Viscoidae. The frequency of teak trees that were attacted by parasitic plants ranged from 12.88 % for KU II and  followed by 15.55 % for KU I, 15.72 % for KU V, 18.06 % for KU IV and VI, up  to 19.73 % for KU III. The correlation between an attack of parasitic plants and the teak forest age classes have proven that significant relationship to the level of the proximal health. In another part, proved that age class does not have a significant relationship to the distal extent of damage. Nevertheless , the teak tree damage suffered an attack of parasitic plants were more prevalent on trees in the younger age classes. It was shown by a comparison of proximal and distal branches in each age class, namely: -23.81 cm for KU I, -1.56 cm for KU II, 14.66 cm for KU III, 24.13 cm for KU IV, 22.40 cm for KU V and 54.94 cm for KU VI. With the loss of future growth faced by teak trees in the young age classes become very vulnerable in the presence of the parasitic plants. The distribution pattern of parasitic plants were clumped in all age classes of teak plantations .

 


Keywords


benalu; frekuensi; tingkat kerusakan; pola sebaran; hutan; pohon jati; parasitic plants; frequency of damage; severity of damage; distribution patterns; forest; teak tree



References

Anggari, K.F., 2012. Jenis-jenis Benalu dan Sebarannya Pada Tajuk Jati Kelas Umur II dan III di RPH Wungu, BKPH Dungus, Madiun. Skripsi Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta. Anonim, 2009. Saatnya Benalu Diperhatikan. http://hutandijawa.blogspot.com/2009/08/saatnya -benalu-diperhatikan.html. Diunduh tgl. 14 April 2013. Anonim, 2011. Agen Penyebaran Tumbuhan. http://jurgeo.blogspot.com/2011/09/agen-penyebaran-tumbuhan.html. Diunduh tanggal 15 April 2013. Anonim, 2012. Pohon-pohon Yang Disukai Burung. http://www.kutilang.or.id/burung/ konservasi/ pohon-pohon-yang-disukai-burung/. Diunduh tgl.17 April 2013. Heide-Jorgensen, H.S., 2008. Parasitic Flowering Plants. Koninklijke Brill NV, Leiden, The Netherlands. Heriyanto, N.M., Garsetiasih R., dan Setio P., 2008. Status Populasi dan Habitat Burung di BKPH Bayah, Banten. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor. Ludwig, J.A. dan Reynold, J.F., 1988. Statistical Ecology. John Willey and Sons, New York. Nazir, M., 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Sunaryo, Rochman, E. dan Uji, T., 2007. Identifikasi Kerusakan Tumbuhan di Kebun Raya Bali oleh Benalu. Jurnal Teknik Lingkungan, 8(2):172-180. Uji, T. dan Samiran. 2005. Keanekaragaman Jenis Benalu dan Tumbuhan Inangnya di Kebun Raya Purwodadi, Jawa Timur. Laporan Teknis 2005. Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Bogor. Widyastuti, S.M., Sumardi dan Harjono, 2005. Patologi Hutan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18544

Article Metrics

Abstract views : 5715 | views : 4481

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats